Friday 20th of September 2024
×

Apa Pengertian Zuhud Menurut Islam, Ketahui Ciri-Ciri dan Keutamaannya dari Tafsir Al-Quran

Apa Pengertian Zuhud Menurut Islam, Ketahui Ciri-Ciri dan Keutamaannya dari Tafsir Al-Quran

--

Ascomaxx Video - Untuk kalian yang saat ini sedang mencari materi tentang agama islam, berikut ini akan kami berikan informasi lengkap terkait pengertian, ciri-ciri dan keutamaan zuhud dalam ajaran islam. Tentunya pembahasan berikut ini bisa digunakan untuk latihan belajar dan menambah wawasan tentang agama islam.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Gerak Maknawi Dan Gerak Murni, Anggota Ekskul Seni Tari Wajib Tau


Para sufi menyatakan bahwasannya antara kenikmatan yang berwujud harta benda serta lainnya dan kemiskinan serta kesusahan adalah tidak ada bedanya. Karena seluruh apa yang dirasakan dan dimilikinya tidak lain adalah ujian yang diberikan oleh Allah SWT di dunia yang fana. Kesadaran seperti ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam al-Qur’an surah al-An’am:

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan tidaklah kehidupan di dunia ini, kecuali hanya main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya kehidupan mu di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidaklah kamu memahaminya?” (QS. al-An’am: 32).

Makna dari ayat di atas adalah bahwa kenikmatan dunia ini hanya sebentar dan tidak kekal. Maka jangan sampai manusia tertipu oleh kenikmatan dunia, dan lalai memperhatikan urusan akhirat. Menurut pandangan dunia Sufi, dunia dengan segala kehidupan materialnya adalah sumber kemaksiatan dan penyebab perbuatan jahat yang menyebabkan kerusakan dan dosa. Oleh karena itu, seorang calon sufi harus terlebih dahulu menjadi zahid atau zuhud, yaitu mengabaikan kehidupan duniawi.

Pemaknaan dan praktik zuhud tidak berhenti pada periode awal hijriah, namun zuhud pada abad pertengahan juga mendapat pembahasan khusus. Ibnu Ata'illah mengatakan bahwa hati seseorang harus terbebas dari pikiran-pikiran yang berkaitan dengan hal-hal duniawi, karena dunia adalah sesuatu yang dapat menutup hati. Menghindari dunia yang dimaksud adalah menghilangkan sifat-sifat manusia yang dapat merusak ibadah sehingga kedekatan dengan Allah SWT dapat tercapai. Pangkal kemaksiatan dan kelalaian merupakan penghalang untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca juga: Apa Perbedaan Pengertian Ikhlas Secara Bahasa Dan Secara Istilah Agar Tidak Salah Tafsir

Sumber:

UPDATE TERBARU